Jumat, 21 Maret 2008

Rombongan Mahasiswa STPN Terseret Arus



>>Evakusi Satu Korban Tewas terseret gelombang dan Rekannya histeris<<

(foto : Rndro Guntoro)

2 Tewas, 1 Masih Dalam Pencarian Tim SAR
GUNUNGKIDUL – Liburan panjang berujung duka. Rombongan mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Jogja yang tengah berwisata di Pantai Baron Kamis (20/3) sekitar oukul 17.00WIB petang kemarin terseret arus. Mereka nekad menghiraukan larangan berenang saat kondisi gelombang pasang menerjang. Dua korban dua tewas dan satu masih dalam pencarian Tim SAR.

Satu korban bernama Trisma Dona Nandar (19) asal Padang berhasil ditemukan Tim SAR selang satu jam sejak kejadian sudah tewas. Sedang dua mahasiswa bernama Sari Angraeni (18) asal Palembang dan Rizky Saputra (19) asal Aceh berhasil diselamatkan Tim SAR Pantai Baron. Namun hingga Jumat (21/3) jasad satu mahasiswa bernama Mohamad Rafli Trio Mariasqi (19) asal Jambi hingga sore kemarin belum berhasil ditemukan.

“Pencarian masih akan kita lanjutkan meskipun ada peningkatan gelombang. Namun peningkatan ini masih cukup aman untuk dilalui,” kata Budhi Harjo Kepala Kantor Kesbanglinmas didampingi Komandan Tim Sar Lasono ditemui METEOR di Pantai Baron kemarin.

Upaya pencarian Tim SAR masih berlangsung dengan menerjunkan seluruh kekuatan utnuk melakukan penyisiran baik melalui penyisiran tepi pantai maupun penyelaman dengan bantuan Polairud. Namun lagi-lagi, kondisi mendung dan hujan mengancam petugas untuk menyisir.

Menurut Lasono, jika upaya pencarian ini tidak berhasil menemukan satu korban, Tim SAR masih terus akan berupaya. “Dalam hajri ke tiga atau hari keempat biasany nanti akan muncul ke permukaan. Namun kita berupaya maksimal untuk bisa menemukan korban,” kata Lasono.

Dengan diiringi tangis mahasiswa lain, jenasah Trisma Dona Nandar asal Padang, Kamis malam langsung diserahkan pihak Kampus STPN setelah sebelumnya mendapatkan visum medis di RSUD Wonosari bersama dua korban selamat yang kini sudah mendapatkan perawatan medis melalui kampus.

Menurut saksi kejadian, terseretnya gelombang rombongan mahasiswa STPN ini berawal setelah rombongan tiba di Pantai Baron. Rombongan mahasiswa ini langsung menuju pantai untuk bermain-main. Karena menghiraukan larangan mandi dan berenang yang terpampang disejumlah titik larangan, akhirnya para mahasiswa sementer anyra ini nekad berenang. Himbauan Tim Sar kepada para pengunjung untuk tidak nekad berenang pun dihiraukan, hingga tiba-tiba datang gelombnag pasang menyeret empat korban.

“Kami langsung bergegas turun kelaut untuk melakulan penyelematan namun hanay berhasil menyelamatkan tiga orang, satu diantaranya kami temukan sudah tewas,” kata Suroyo personil Tim SAR Baron kepada METEOR.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesbanglinmas Budhi Harjo SH menyampaikan bahwa upaya Tim SAR sudah maksimal. “Kita sudah berikan peringatan baik larangan di papan maupun melalaui pengeras suara dari posko Tim SAR namun nampaknya larangan kita dihiraukan,” kata Budhi Harjo usia menyerahkan jenasah korban kepada pihak kampus, diRSUD Wonosari, Kamis Malam. (gun)

Tidak ada komentar: