Jumat, 21 Maret 2008

Hamil 7 bulan, Kandungan Hilang

Tugiyem didampingi suaminya Senu menunjukkan buku kontorl kehamilannya
(foto Endro Guntoro)


Pasangan Seno – Tugiyem Pasrah

GUNUNGKIDUL - Ini adalah berita tergolong aneh bin ajaib. Kandungan berusia tujuh bulan yang tengah dikandut Ny Tugiyem (44) warga Toboyo Barat Rt. Rt 23 Plembutan Playen Gunungkidul hilang. Tugiyem dan Senu (45) su,aminya hanya bisa pasrah menghadapi cobaan gaib ini. Upayanya mencari jawaban hilangnya darah daging pasangan suami istri ini nyaris tidak banyak membantu kembalinya janin ke rahim Tugiyem.

Ketika METEOR berkunjung dirumahnya, Kamis (20/3) siang kemarin, pasangan keluarga ini mengaku tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah pada Tuhan. “Bagaimana lagi, saya sudah muter-muter ke tempat orang pinter. Hanya ramalan-ramalan yang kami dapatkan, kami hanya bisa pasrah” kata Senu kepada METEOR.

Menurut Tugiyem, kejadian yang sama sekali tak bisa dinalar itu bermula saat kandungannya berumur 24minggu atau tujuh bulan. Sejak kandungan berumur satu bulan ibu dua anak ini tidak merasakan kelainan pada tubuh dan kandungannya. Bahkan seperti saat mengandung dua kali sebelumnya, Tugiyem tidak merasakan nyidam sesuatu apapun. Aktivitas bekerjanya bertani membantu suami mulai dikurangi demi keamanan jabang bayi. “Saya sudah rutin kontrol ke Bidan Bu Lien Prawoto

Teka-teki hilangnya janin berusia tujuh bulan ini diketahui malam Selasa Kliwon (18/3) sekitar pukul 03.30WIB. Saat itu seperti biasanya, aktivitas ibu rumah tangga di kampung sudah dimulai. Saat hendak menuju dapur untuk menyiapkan segal a sesuatu urusan dapur. Tugiyem terkejut dengan perubahan pada perutnya yang tiba-tiba tidak berat lagi. “Saya terkejut. Perut saya biasanya berat saat itu jadi enteng,” kata Tugiyem. Atas perubahan itu langsung dilaporkan sang suami.

Tidak hanya perut menjadi ringan, Tugiyem juga merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada perutnya. “Rasanya dingin tapi hanya di perut. Bagian lain biasa. Bahkan pendarahan pun tidak saya alami. Semua biasa saja mas. Saya juga heran,” jelasnya.

Karena merasa kejadian tersebut cukup aneh, maka Senu pun mengabarkan kejadian itu kepada saudara dna tetangganya. Keseokan harinya pun rumah Senu langsung hilir mudik didatangi warga dan kerabat yang ingin menyaksikan langsung kejadian eneh ini. Bahkan tetangga dan saudara sempat melucuti Tugiyem untuk membuktikan hilangnya janin yang sudah tujuh bulan di gembol. Hasilnya, sejumlah keluarga dan kerabat hanya bisa terheran-heran menyaksikan kejadian gaib ini.

Tugiman (58) tetangga Senu mengaku cukup heran dengan kejadian tersebut. Ia mengaku dirinya dan warga tetangga tidak bisa berbuat banyak selain hanya memberikan dorongan kepada Senu dan Tigiyem untuk bersabar dan terus berdoa. “Kami juga heran. Sangat heran dengan kejadian unik ini. Semua warga disini juga hanya bisa mendorong Yu Tugiyem,” kata Tugiman. Menurut Tugiman, kejadian tak bisa dinalar ini bukanlah pertama terjadi. Saat Tugiman kecil kejadian serupa pernah didengar dua kali terjadi.

Atas kejadian yang menimpa istrinya, Senu tidak tinggal diam. Ia langsung mendatangi Pak Amat (67) salah satu yang dituakan di desa Ngleri Playen. Dirumah Pak Amat inilah Tugiyem dan Senu mendapatkan jawaban setelah teropong mistik dikerahkan untuk membuka kejadian yang misterius ini. Menurut Amat, kandungan Tugiyem secara mistik sengaja dipindah seorang paranormal ke perut seseorang ibu yang memang sejak lama menginginkan punya anak.

Siapakah ibu yang merampas jabang bayi Tugiyem?
Dengan alasan tidak perlu diketahui, ‘ wong pinter’ asal Ngleri ini enggan memberitahu secara pasti. “Secara pasti katanya kami tidak perlu tahu. Namun orang itu dari jauh dan memang menginginkan anak karena pernikahannya belum diberi memiliki,” kata Senu melansir jawaban Amat.

Untuk memastikan kembali kejadian itu, pasangan Senu –Tugiyem mendatangi bidan Lien Purwoto. Di tempat praktek bidan ini, bidan yang selalau mengontrol kandungan Tugiyem sejak berusia tiga bulan. Nampaknya, kejadian itu belum dapat diterima Alek Gunawan (26) anak kedua Tugiyem dan Senu. Anak kedua adik Dwi Rohani yang kini bekerja di Malaysia tidak puas dengan upaya kedua orang tuanya mencari jawaban teka-teki hilangnya calon adiknya itu. Ia lantas mendatangi salah satu dokter spesialis kandungan di salah satu Jogja untuk memperoleh jawaban ilmiah. Sayang, saat METEOR berkunjung dirumahnya, Alek tengah masuk kerja di salah satu perusahaan di luar Gunungkidul .

Namun demikian hasil konsultasi Alek kepada salah satu dokter spesialis kandungan itu telah disampaikan kedua orang tuanya. Menurut Tugiyem, dokter yang telah dikonsultasi Alek Gunawan memerikan keterangan dari sudut pandang medis. Selama ini, bukan saya bakal bayi yang bisa bersarang di perut seorang ibu. Bisa jadi ada semacam gumpalan air ataari-ari atau gumpalan air dan menyerupai ari-ari yang kapanpun bisa pecah dan sehinga perut kembali mengecil. “Katanya si dokter yang ditemui Alek bisa gumpalan dan kandungan air. Secara perlahan hilang melalui keringat dan air kencing,” kata Alek dilansir Tugiyem. (gun)



Mimpi Bertemu Orang Berjilbab Putih

Percaya nggak percaya, hilangnya kandungan 7 bulan di rahim Tugiyem, istri Senu, sebenarnya sudah muncul firasat aneh. Sebelum mengetahui kandungannya hilang pada malam Jumat Wage, sekitar pukul 02.00 WIB Tugiyem bermimpi aneh. Mimpi itu datang setelah Tugiyem tidur sekitar pukul 00.30 usai menjalankan sholat tahajud tengah malam.

Ditengah tertidur pulas, Tugiyem bermimpi didatangi seseorang yang tidak dikenal mengenakan jilbab dan pakaian yang serba putih. Saking putihnya, pakaian yang dikenakan sesorang tak dikenal yang hadir dalam mimpi Tugiyem ini seperti bercahaya. Tanpa mengucapkan satupun kalimat, seseorang itu hanya menemui Tugiyem. “Bicara saja tidak. Orang berjilbab itu hanya menampakkan diri,” kata Tugiyem.

Sebelum akhirnya mimpi itu pergi, seorang berjilbab yang tidak diketahui laki-laki atau perempuan meminta agar Tugiyem menyerhkan perhiasan emas. “Seseorang itu minta perhiasan saya. Padahal saya tidak punya emas dan perhiasan selam ini,” ungkap ibu Dwi Rohani dan Alex Gunawan ini kepada METEOR.

Setelah diyakini mimpi itu sebagai firasat hilangnya kandungan yang dikandut, Tugiyem dan Senu baru sadar bahwa perhiasan dan emas yang diminta seseorang tersebut dalam mimpinya tak lain jabang bayi yang di kandung.

Kini Senu dan Tugiyem hanya bisa pasrah. Ia berusah pasrah dan berharap kepada pelaku yang menggunakan magic untuk merebut jabang bayinya berusia tujuh kandungan itu dijaga dengan baik. “Saya pasrah jika memang dibutuhkan seseorang untuk memujo anak saya dalam kandungan. Saya hanya minta anak itu di jaga. Kmai akan terus berdoa,” kata Senu.

Baik Tugiyem maupun Senu belum mengetahui jenis kelamin anak ke tiga yang kini hilang dalam kandungannya. Namun harapan terus dipanjatkan agar anak itu baik-baik saja setelah dibutuhkan orang lain. (gun)


Janin Direbut Lewat ilmu Gaib

Dari hasil konsultasi Tugiyem dan Senu kepada wong pinter, diyakini hilangnya kandungan berusia tujuh bulan itu karena dipindah ke kandungan oranglain yang menggunakan ilmu gaib. Cerita itu pernah terjadi di Toboyo Plembutan Playen beberapa tahun silam. “Saat saya kecil dulu pernah ada kejadian seperti ini. Saya dapat cerita dari simbah saya saat masih kecil,” kata Senu berbagi dengan METEOR dirumahnya di Toboyo Rt 23.Pasangan Tugiyem-Senu yakin kejadian ilmu gaib telah merampas anak ketiganya yang masih dikandung.

Diceritakan Senu, sebelum kejadian hilangnya kandungan istrinya beberapa tetangga sempat menilai bahwa pekarangan rumah Senu terkesan singut. Banyak tetanga yang berkisah kepada Senu, melihat suasana pekarangan Senu selalau terlihat gelap.

“Banyak tetangga yang lewat depan rumah ini selalu bilang pekarangan dan rumah saya itu kesannya gelap meskipun siang hari. Saya juga bingung, perasaan pekarangan dan rumah saya biasa saja tidak ada yang ditambah dan dikurangi,” kata Senu.

Jika malam mulai tiba, seperti biasanya, Senu selalu menghidupkan listrik di gang masuk rumahnya seperti layaknya tetanga lain yang memasang lampu di depan rumahnya. Namun hal itu masih mengundang kesan pekarangan dan rumah Senu terkesan gelap. Namun demikian yang terjadi sekarang tidak, sejak kabar hilangnya jabang bayi yang di kandung Tugiyem hilang, suasana pekarangn dan rumah kembali terang.

Senu juga tidak habis berpikir, siapa pelaku yang menggunakan ilmu magic merebut anaknya dari kandungan istrinya. Dari analisis wong pinter yang sudah dikunjungi, sesorang yang mujo kandungan itu bukanlah warga Toboyo atau Playen sekaligus. Namun hanay disebut warga dari jauh yang memang membutuhkan dan mendampakan bisa hamil dan memiliki anak.

Dalam kurun waktu istrinya mengandung, Senu juga tidak menjumpai adanya orang asing yang sliweran dipekarangannya. “Biasanya ada syarat yang harus dilakoni si pelaku, namun saya dan kelaurra tidak mendapatkan ada orang asing lewat maupun bertamu ke sini selam aisri saya hamil,” ungkap Senu dibenarkan keluarganya. Namun Senu dan Tugiyem tidak bisa berbuat banyak selain hanya terus berdoa untuk menguatkan batinnya. “Kami pasrahkan paad Allah, jika memang di butuhkan saya berharap semoga anak saya dijaga. Dan keluarga saya bisa terlindungi,” katanya. (gun).

Tidak ada komentar: