Kamis, 13 Maret 2008

Edan, Kepala TU SMKN II Bobol Brangkas !!





>>Pelaku Bobol brangkas SMKN II Wonosari//foto EndroGuntoro)<<



Kepala TU SMKN II Bobol Brangkas

GUNUNGKIDUL – Korp SMK Negeri II tercoreng. Salah satu pegawai bernama Istiyono Edy Pranoto (45) bobol brangkas senilai Rp 18 juta. Parahnya lagi pelaku tak lain dipercaya menjabat sebagai Kepala Tata Usaha (Ka.TU). Aksi pencurian brangkas sekolah itu dilakukan konon sebagai bentuk ketidakpuasan atas kebijakan yang diterapkan pihak sekolah.

“Kami tidak punya pikiran mencuri uang itu masih utuh saya simpan. Satu lembar uang pun saya belum menggunakan,” kata Istiyono saat ditemui METEOR di ruang Unit Buser reskrim Gunungkidul, Kamis (13/2) siang kemarin.

Unik lagi, niatan Istiyono bobol brangkas uang itu muncul sekedar berkeinginan ngisruh sekaligus memberi pelajaran pihak sekolah. “Pokoknya saya hanya ingin ngisruh. Itu saja. Saya sedang tidak puas dengan sekolah,” kata bapak beranak dua tinggal di komplek Pasar Mungi Semanu ini.

Jangankan punya banyak utang, masalah ekonomi yang tengah melilit rumah tangganya pun juga sedang tidak dihadapi. Uang hasil curian senilai Rp 18 juta yang semula disembunyikan di ban serep mobil pelaku selama sepekan sejak dicuri Selasa (4/3) dan terkuak Sabtu (9/3) kini turut diamankan sebagai barang bukti dengan jumlah yang masih utuh.

Ketika ditanya niatan ngisruh tersebut ditujukan kepada siapa? Istiyono enggan terus terang. Apakah ditujukan kepada kepala sekolah? Atau Bendahara sekolah? Istiyono hanya mengangguk dan tetap menyebut hanya berdalih ingin ngisruh sekolah.

Kanit Buser Reskrim Polres Gunungkidul, Iptu Rahmadewanto SH mengatakan pemeriksaan pelaku kali ini masihterus dilakukan. Selain memeriksa pelaku yang telah mengakui perbuatannya, untuk melengkapai berkas penyidikan empat saksi pihak sekolah juga masih dimintai keterangan. Lima saksi tersebut Yohana, Hari, Pardal, Giyono dan Budi.

Kepala Sekolah SMKN II Drs Sangkin kepada wartawan mengaku awalnya hilangnya uang dalam brangkas diruang TU tersebut tidak akan sampai ke menjadi urusan hukum. Untuk menjaga nama baik SMKN II yang dipimpin, Sangkin masih berniat untuk menahan masalah tersebtu agar tidak menjadi masalah hokum dan selesai dengan jalan kekeluargaan. “Dalam rapat darurat, kami menyampaikan semua staf untuk mengembalikan dan memberitahu bilamana mengetahui keberadaan uang tersebut,” kata Sangkin.

Namun tawaran Sangkin ini justru ditentang beberapa staf. Bahkan dalam rapat, tersangka sempat menyetujui agar kejadian itu segera dilaporkan Kepsek. “Saya juga heran. Kenapa justru yang setuju saya lapor ke polisi itu pelakunya,” imbuh Kepala Sekolah. Atas perbuatan pelaku, Sangkin telah melakukan koordinasi dengan Kepala Diknas Gunungkidul dan sepenuhnya diserahkan kepada proses hokum yang tengah berjalan. “Bagaimana lagi, kini sudah menjadi proses hokum dan kewenangan polisi. Kami tidak bisa berbuat banyak,” tutur Sangkin pasrah.

Keseharian Istiyono, menurut Sangkin, dikenal sebagai pegawai yang tekun. Kinerja Istiyono di bagian tata usaha SMKN II sejak tahun 1990 patut diacungi jempol. Selain tekun, Istiyono dikenal pegawai yang disiplin dengan tugas-tugas bawahannya. Namun setelah pelaku pencurian uang brangkas ini terkuak, predikat tersebut langsung luntur dalam sekejap.

Kabar tokoh Istiyono bobol brangkas tempat kerjanya senidri itu mengagetkan sejumlah warag sekitar Semanu. “Saya seakan tidak percaya kabar itu. Dia disini baik dan ustad bias nekad berbuat seperti itu,” kata aktivis PDIP Kepik Brewok yang juga sopir wakil ketua DPRD Gunungkidul.(gun).

Tidak ada komentar: