Kamis, 27 Maret 2008

Diduga, Soal Tes Seleksi Calon Pamong Bantul Bocor

Harga Soal Capai Ro 40 juta

Bantul - Seleksi calon pamong desa di Bantul ternoda. Diduga, materi soal dan jawaban ujian tes yang digelar (24/3) lalu diduga soal dan jawaban dijual hingga Rp 45 juta bocor. Soal berikut 50 poin jawaban dikabarkan bocor melalui jual beli senilai Rp 15 juta. Parahnya lagiuntuk 100 poin jawaban harag mencapai Rp 45 juta.

Kabar santer itu beredar dikalangan para calon pamong desa sendiri. Indikasi jual beli bocoran soal dan point jawaban itu diungkapkan Badrun warga Pundong yang akhirnya dinyatakan gagal seleksi.

Menurut Badrun, pembelian soal dan jawaban hingga Rp 45 juta didapatkan dari beberapa calon yang pamong desa yang tidak lolos seleksi. “Saya akui saya tidfak lolos karena memang soalnya sulit. Namun setelah itu beredar kabar ada jual beli soal,” katanya.

Indikasi itu terlihat dari kesulitannya peserta seleksi dari tingkat pendidikan Strata-1 namun soal tidak dirasa sulit bagi calon yang henya berpendidikan dibawah SLTA. Hal itu diperkuat dengan fakta yang menyebutkan calon dari SMP dan setaranya bisa lolos seleksi. “Saya tidak ada maksud apa-apa. Saya mengakui soal itu bagi saya sulit. Dana say sudah legowo dinyatakan tidak lolos,” imbuhnya.

Kepada Badrun, salah seorang calon lolos yang namanya enggan disebut mengaku lolos setelah membeli 50 soal beserat jawabannya seharga Rp.15 juta. “Lalu lintasnya melalui sesorang diselatan kota Bantul. Saya ambil soal pagi hari sebelum tes dimulai jam 09.00,”ungkap Badrun melansir temannya yang lolos. Calon lain yang lolos karena membeli soal dan jawaban membenarkan adanya praktek jual beli bocoran soal tes seleksi pamong desa. Bahkan dalam jual beli itu ada pihak broker.

Mendengar kabar tersebut, Kepala Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten Bantul Misbahul Munir kebakaran jenggot. Ia menampik kabar adanya jual beli soal dan jawaban tes seleksi. “Itu tidakmungkin karena soal karena soal baru datang sebelum tes berlangsung. Demikian dengan pengawasan dilakukan petugas dengan ekstra ketat,” kata Munir. Kabar itu dinyatakan Munir tidak benar dan hanya sebatas ulah peserta yang tidak lolos. (gun)



Tidak ada komentar: