Jumat, 21 Maret 2008

Disnaker Tetap Bersikap Dingin

Ada TKW Teaniaya, Disnaker Enjoy Liburan,

GUNUNGKIDUL- Kabar pilu dua TKW asal Gunungkdiul Sri Rahyu dan Sartini yang disekap majikannya selama 10 tahun di Arab Saudi, Sri berhasil kabur dan kembali di rumahnay, semantara Sartini belum diketahui nasib benar-benar tidak dianggap masalah penting bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul. Dinas yang dipimpin Warsito SH ini tetap dingin menanggapi kabar tersebut dan enjoy lebih menikmati liburan panjang Paskah dan Maulut Nabi.

Saat METEOR lagi-lagi melakukan pantauan di dusun Sa;laran Ngoro-Oro Patuk Gunungkidul dua hari beerturut-turut, Disnaker belum menampakkan hidungnya. “Belum ada yang kesini baik itu pejabat. Yang kesini baru tetangga yang ingin melihat kondisi Sisri (panggilan Sri Rahayu-red) ,” kata Gendut warga setempat kepada METEOR. Disnaker Gunungkidul tampak bersikap dingin. Pihak Disnaker juga tidak berusaha mencari tahu data-data dan alamat kedua TKW asal Gunungkidul ini.

"Nanti saja setelah libur panjang kami akan mencoba mengecek ke Ngoro-Oro Patuk. Kami juga ingin tahu perusahaan mana yang memberangkatkan mereka ke Arab Saudi," kata H Wahib. Kabar keberadaan TKW yang disekap ini tampaknya juga tidak mengherankan pihak Disnaker. Ini dibuktikan dengan sikap H Wahib yang justru memilih keluar meninggalkan METEOR dan mempersilahkan stafnya untuk menemui dan menanggapi METEOR.

Menaggapi dinginnya Disnakerr ini, DPRD Gunungkidul justru langsung bersikap. Dewan meminta Dinas Tenaga Kerja harus mengambil tindakan cepat atas kejadian ini. “Bukankah mereka ini harus dilindungi dan tentunya menjadi tanggungjawab pemerintah termasuk Dinas Tenaga Kerja untuk memberikan pelayanan kepada mereka," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Gunungkidul Supriyo Hermanto.

Ia berusaha untuk dapat melakukan langkah koordinasi namun hanphon sejumlah pejabat Disnaker satu pun tidak ada yang bisa di hubungi. “Aah ini sialan. Ini keterlaluan. Ini kerja buruk eksekutif dan patut di tindak tegas ,” kata Politisi brewok berkomentar. Ia menyesalkan atas jawaban Disnaker saat dikonfirmasi METEOR berdalih bahwa Sri Rahayu dan Sartini tidak terdata dan keberangkatanya melalui perusahaan swasta.

Sebagaiamana diberitakan METEOR, terungkap bahwa Sri Rahayu (27) warga Salaran Ngoro-Oro Patuk berhasil melarikan diri dari sekapan majikannya di Arab Saudi. Sri Rahayu yang hanya mengenakan pakaian dalam dan selimut akhirnya ditolong oleh warga India di Arab Saudi dan diantarkan ke Kedubes RI di Arab Saudi. Selama sebelas hari, Sri Rahayu berada di KBRI dan kemudian dipulangkan ke Indonesia.

Selain Sri Rahayu, ternyata juga masih ada Sartini, kakak ipar Sri Rahayu yang ternyata juga bernasib sama. Bahkan hingga saat ini keluarganya di Ngoro-Oro Patuk juga masih berusaha mencari keberadaan Sartini yang berangkat ke Arab Saudi bersama Sri Rahayu pada tahun 1998.

Sementara itu hingga saat ini Sri Rahayu juga belum bersedia ditemui. Kondisinya masih shock dan memilih mengurung diri didalam rumah dengan mengunci seluruh pintu rumahnya ketika Paimo ayahnya bekerja disawah. Dia hanya mau menerima kunjungan dari tetangganya yang sudah dikenal. Kalau bisa bertemu, maka yang bisa dilakukan hanyalah menangis. "Kalau dijenguk yang terjadi hanyalah saling menangis. Kami menangis karena kami merasa gembira dia biusa pulang setelah sepuluh tahun. Diapun juga tampak haru sehingga menangis," kata Suratmirah, Ibu Kadus Salaran Ngoro-Oro.

Menurut cerita Suratmirah, baik Sri Rahayu maupun Sartini sebenarnya sudah pernah bekerja di Jakarta. Bahkan Sartini sudah lama bekerja di Jakarta. Sebelum berangkat ke Arab, Sri Rahayu sempat menganggur di
rumah. Saat itulah dia mendapatkan tawaran bekerja di Arab dan kemudian mengajak Sartini yang sudah bekerja mapan di Jakarta. "Di sini memang sering dikunjungi orang yang mengaku bisa menyalurkan bekerja di luar negeri dengan iming-iming bayaran yang tinggi. Untuk itu didaerah sini memang banyak TKW yang bekerja di luar negeri. Namun sejak Sri Rahayu dan Sartini hilang dan tidak ada kabarnya, maka sudah tidak ada lagi yang datang mencari TKW di Ngoro-Oro," kata Marjan warga Ngoro-Oro. (gun)



Tidak ada komentar: