Senin, 24 Maret 2008

Di Bantul, Praktek Pelacuran Jalan Terus

BANTUL - Upaya relokasi pedagang di kios kawasan wisata Parangtritis Bantul mleset. Emplek-emplek warung remang dan rumah bordir yang pernah disterilkan dari praktek pelacuran beralih di kios baru pasar Mancingan Parangtritis. Kenyataan itu kian membuat pandangan yang meresahkan.

Pantauan METEOR, meskipun siang hari menjadi layaknya aktifitas jual beli para pedagang dan pengunjung pantai namun lain halnya yang terjadi di malam hari. Meski tidak semua kios, beberapa kios didapatkan senghaja di sewakan untuk praktek prostitusi terselubung.

“Ada beberapa kios disewakan Rp 10 ribu sampai Rp 15 untuk untuk tiap praktek PSK. Kalau malam aktifitas itu terlihat jelas,” kata Sudar warga Bantul yang juga menempat di kios Mancingan kepada METEOR.

Hal senada diakui pedagng mengaku bernama Prato yang juga membenarkan masih berjalannya praktek prostitusi di komplek kios mancingan hinga hari ini. “Para pedagang sudah putus asa kios sepi dari pengunjung. Hingga akhirnya menyewakan kios untuk kencan PSK,” imbuhnya.

Memang untuk mangkal, para PSK masih belum berani terang- terangan, biasanya kencan di Parangbolong dan memilih kios mancingan untuk tempat mengobral napsu. “Transaksinya memang sangat rapi. Karena takut tercium petugas Pol PP atau Polisi,” jelasnya lagi.

Kabar maraknya prostitusi dilahan jios mancingan menyulut perhatian kalangan anggota DPRD Bantul. Anggota komisi D, Sujiyo menyatakan kios maupun los di pasar Mancingan merupakan tempat usaha legal. “Dalam waktu singkat, sidak akan kita laksanakan karena tempat iotu memang hanya diperuntukkan untuk usaha legal, bukan pelacuran seperti yang terjadi,” kata Sujiyo.

Semnatara itu, praktek prostitusi itu ternyata sudah sampai ke Bupati Bantul Idham Samawi. Selain akan melakukan tindakan, pemilik kios dan los yang sengaja akan ditindak tegas. Menurut Idham, kios dna los Mancingan Parangtritis itu dibangun sebagai kompensasi atas relokasi warag Mancingan yang semula menempat liar dilokasi pinggir pantai. “Tujuannya dalam rangka penataan kawasan pantai selatan antisipasi gelombang pasang mengancam warga di pinggiran,” kata Idham. (gun)

Tidak ada komentar: