Kamis, 13 Maret 2008

Ajak Wartawan - Wawali Jogja Buru Daging Celeng


Ajak Wartawan, Wawali ‘Buru’ Daging Celeng
Rencana Sweeping Bocor??

JOGJA – Kabar beredarnya daging celeng di kios daging pasar Beringharjo Jogja membuat Pemkot Jogja harus bertindak. Dengan mengajak sejumlah wartawan (termasuk METEOR) Wakil Wali Kota Jogja Hariyadi Suyuti mmeburu alias 'sweeping' daging celeng disejumlah kios pedagang, Kamis (13/3) dini hari. Namun diduga rencana sweeping ini bocor sehingga saat upaya digelar pukul 03.00 wib hasilnya nihil.

Beranghkat dari gedung Taman Budaya Yogyakarta, dan hasilnya gagal, wawali bertekad untuk menekan peredaran daging celeng. “Peredaran daging celeng ini ilegal dan meresahkan masyarakat Jogja. Apalagi, cara menjual daging celeng dicampur dengan daging sapi. Informasinya memang kadang diedarkan oknum pedagang daging sapi,” kata Hariyadi didampingi Kepala Kantor Pertanian dan Kehewanan Jogja, Mahfud Asvan kepada waratwan usai sweeping.

Menurut Wawali menjual campuran daging sapi dengan daging celeng dengan mencampur daging sapi sebgai bentuk perdagngan yang tidak sehat. “Ini berarti menipu konsumen. Ini petutu disikapi serius,” imbuh Wawali. Ia berjanji akan terus menyikapi hal itu.

Saat rombongan wawali dan waratwan baik cetak maupun elektronik sampai di Pasar Beringharjo para pedagang daging sapi tampak tenang. Kesan yang muncul, mereka sudah mengetahui lebih awal bakal ada sweeping. Sejumlah pedagang yang sempat ditemui waratwan bahkan mengaku upaya 'sweeping' yang digelar di waktu pagi hari itu tidak akan mampu mencegah peredaran daging celeng di pasaran. “Setiap akan disweeping' pencampur daging sapid an celeng sudah dengar. Lihat orangnya saja tidak tampak,” kata seorang pedagang bumbon yang engan disebut namanya.

Menurut sejumlah pedagang yang juga resah dengan peredaran daging celeng ini menyampiakan setidaknya terdapat empat pedagang celeng merangkap daging sapi yang biasa beroperasi. “Saya juga heran mas kenapa saat ini kok tidak menampakkan hidungnya,” katanya. Lantas siapa identitas empat pedagang itu? Sejumlah pedagang yang menempat tak jauh dari kios daging tak satupun berani menyebutkan namanya. “Ah saya tidak pas menunjuk nama. Cari yang lain saja,” ungkap pedagang sayuran dengan saling lempar.

Dalam kesemopatan itu, Kepala Kantor Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta, Mahfud Asvan menyampaikan peredaran daging celeng di Jogjakarta memang sering terjadi. Daging celeng ini biasanya hasil buruan dari Sumatra . “Secara rutin memang sebelumnya sudah kita gelar operasi. Bahkan tiga hari berturut-turut kita pantau ketat.” Kata Asvan. (gun).

Tidak ada komentar: