Selasa, 25 Maret 2008

Pelayanan Publik Macet Total

GUNUNGKIDUL – Ribuan warga Gunungkidul berbondong-bondong mendukung penetapan RUUK DIJ dengan ngluruk ke DPRD Jogjakata untuk menolak pilgub membawa dampak negatif. Karena sejumlah lurah dan pejabat turut Sidang Rakyat Jogja layanan masyarakat macet total. Warag yang akan mengurus KTP disejumlah Balai Desa harus pulang dengan tangan hampa.

Pemandangan itu terlihat di sejumlah kantor lurah yang mirip libur karena agenda Sidang Rakyat Jogja ini diprakarsai Peguyuban Pamong Desa yang tergabungdalam ‘SEMAR’. Di balai Desa Siraman contohnya, pintu kantor lurah nyaris tidak terbuka. Hanya satu pintu yang terbuka dan tidak bisa melayani kebutuhan masyarakat.

Dikantor lurah Siraman hanay tinggal dua petugas yang sengaja diminta untuk menjaga gawang karena 15 pamong desa mengikuti Sidang Rakyat Jogja. “Saya masih ngerjakan tugas-tugas yang ditinggalkan. Kaua urusan KTP saya tidak bisa dan memnag harus ada lurah,” Tutur Hermanto seorang perangkat Desa Siraman.

IHermanto hanya bisa menjawab bahwa kantor sedang sepi dan menganjurkan untuk urusan perpanjangan KTP, C1dan surap pengatar yang butuh tadatangan kepada desa terpaksa akan dilayani besok.

Terpisah, Suparno selaku Ketua SEMAR, dihubungi sejumlah waratwan menyatakan permohonana maaf apabila agenda Sidang Rakyat Jogja dirasa mengganggu pelayanan masyarakat. “Bukan egois, tapi ini untuk kepentingan DIJ.

Sebelumnya, rencana Sidang Rakyat Jogja diikuti sejumlah kalangan baik perangkat desa, PNS dan pejabat publik ini sudah dikecam sejumlah kalangan LSM. Direktur LKdS Bekti Wibowo Suptinaro menyayangkan agenda tersebut harus mengorbankan kepentingan masyarakat yang jauh lebih penting. “Memang perintiwa hari ini (kemarin) bagian dari demokrasi. Namun apa harus mengorbankan pelayanan masyarakat yanglebih penting” kata Bekti yang juga anggota KPUD. Hal senada juga diakui CSDS Center Social Developmen Study. Melalui Ketuanya, Salmon, Sidang Rakyat Jogja dipandang sebagai hari bolos nasional dan melupakan kepentingan masyarakat yangharusnya menjadi prioritas untuk dilayani.

Aksi Sidang Rajyat Jogja yang diikuti ribuan Rakyat Gunungkidul juga hadir sejumlah pejabat Pemkab Gunungkidul. Pelepasan rombongan pendukung Sultan-Paku Alam memimpin Jogja ini dilepas Sekda Gunungkidul Bambang Hariyanto di Alun-Alun Wonosari setelah pengibaran bendera. (gun)

Tidak ada komentar: