Senin, 14 April 2008

Satpam DPRD Nggantung !!

GUNUNGKIDUL – Warga Wonosari mendadak gempar. Satpam DPRD Gunungkidul bernama Tri Hariantana (37) warga Wonosari Gunungkidul ditemukan tewas gantung diri kamar mandi rumahnya, Minggu (13/4) sekitar pukul 08.30wib. Namun teka-teki penyebab kematian satpam ini masih gelap.

Informasi yang berhasil dihimpun METEOR menyebutkan, korban ditemukan sudah dalam keadaan sekarat di posisi tergantung dengan leher terikat blandar di dalam kamar mandinya. Korban ditemukan oleh kerabatnya yang langsung shock dan berteriak minta tolong. Mendengar ada kepanikan, warga langsung membanjiri rumah korban.

Untuk pertolongan, warga langsung melarikan korban ke RSUD Wonosari. Namun pertolongan itu juga belum membuahkan hasil. Sesampainya di rumah sakit, tim medis memastikan korban sudah meninggal. “Kami hanya tahu bahwa katanya gantung diri dan setelah itu dilarikan ke rumah sakit untuk pertolongan. Secara persis penyebabnya apa belum ada yang tahu,” kata seorang tetangga korban ketika ditemui METEOR dirumah duka kemarin.

Sejumlah warga tetangga mengaku tidak mengetahui banyak alasan perbuatan nekad itu dilakukan korban. Ini taklain karena kondisi keluarga masih shock berat dan bias dimintai keterangan baik petugas maupun warga. “Keluarga masih terpukul dan shock berat dengan kejadian itu. Saya juga belum mengetahui kenapa perbuatan nekad itu dilakukan. Selama ini juga tidak mengeluhkan apapun kepada teman dan tetangga,” jelas Wahyudi salah satu tetangga korban.

Demikian dengan petugas Polsek Wonosari hingga kemarin belum bisa mengetahui penyebab satpam DPRD sejak tahun 2001 itu tewas secara tragis ditiang gantungan. “Polsek kota wonosari belum dapat menyimpulkan dan memprediksikan penyebab gantung diri,” kata petugas piket kemarin. Demikian dengan pihak perangkat desa setempat masih memandang penyebab kematian korban masih gelap.

Sekedar diketahui, korban selama ini bertugas sebagai satpam di kantor DPRD Gunungkiudl. Dimata teman-teman kerjanya, Tri Hariantana dikenal sebagai petugas yang rajin dan tekun bekerja. “Orangnya tekun menjalankan tugas. Kami juga merasa kehilangan teman kami satu ini,” kata Pramono pegawai DPRD usai melayat korban.

Menurut Pramono, Tri sejak sekitar sepekan lalu sudah tidak ngantor karena harus mengikuti prajabatan di SKB Dinas Pendidikan. Korban tahun ini turut diangkat sebagai CPNS sehingga sudah akan menjalankan tugas baru bukan sebagai satpam di sini lagi. “Padahal dia (korban) sudah ikut diangkat CPNS dan tengah mengikuti prajab,” tambah Pramono. Selam ini, teman-teman kerja lain mengaku tidak pernah mendapatkan keluh kesah korban selam ini. Kondisi kesehatan korban juga dikenal paling sehat. “Kalau sakit-sakitan tidak mungkin karean masih kerab kesini dan sehat, mengeluh sakit atau ada masalah tidak pernah. Kami juga heran,” kata Agus teman kerja di DPRD.

Dimata teman-teman korban akhir-akhir ini hanya diketahui memiliki motor baru setelah resmi diangkat CPNS. “Saya ketemu terakhir itu beberap hari yang lalau dan motornya baru,” tambah Pramono.(gun)

Tidak ada komentar: