Jumat, 04 April 2008

Pelayanan Buruk

PDAM Bantul Mengecewakan dan menjengkelkan
BANTUL - Ketika sejumlah dinas/instansi serta BUMD berlomba-lomba memburu pengakuan public pelayanan cepat dan bersahabat. Lain halnya dengan yang terjadi di PDAM Bantul. Pelayanan bagi public dinilai buruk dan mengecewakan.
Buruknya pelayanan ini diakui Hadi Prayitno warga Perum Guwosari Blok 8, Pajangan Bantul mewakili waragnaya mengadukan keluhan warganya sebagai pelanggan air minum dari PDAM Bantul. Bahkan selaku ketua RT dilingkungannya, aduan sejak sekitar akhir bulan Pebruari 2008 tak kunjung mendapat tangapan pihak management PDAM. "Saya melaporkan keluahan warag melalui nomor telepon (0274 7411839) namun hanay diberikan janji, Bahkan mengontak pihak PDAM Cab Guwosari,” kata Hadi.
Keluhan warga Gowasari ini tak lain karena aliran air kerab tanpa pemberitahuan mendadak mati dan tidak mengalir. “Namun setiap kami adukan selalu janji akan dicek petugas yang tidak pernah terealisasi,,” imbuhnya.
Menurut ketua RT, warga Gowasari hingga kini menunggu-nunggu air yang tak kunjung mengalir. Padahal, Lanjut Hadi, persediaan air untuk kebutuhan rumah tangga mulai menipis dan warga mulai resah bahkan emosi.
Kesabaran warag nampaknya logis, hingga akhirnya sektar tanggal 28 Maret 2008 selaku Ketua RT terus berupaya agar keluarha warag dijawab dengan melaporkan ke kantor PDAM Bantul (Pusat). Hasilnya? Pihak PDAm hanya memberikan jawaban yang tidak memuaskan terkait adanya kebocoran pipa dan adanya perbaikan. “Saat ini baru diperbaiki. Coba nantji malam pasti mengalir lagi pak,” kata Hadi melansir jawaban petuags PDAM Bantul.
Dengan pelayanan PDAM yang buruk ini hadi dan warag lainya merasa jengkel setelah aduan keduanya kemarin (2/4) jawaban juag tidak memuaskan yakni adanya kerusakan panel di daerah Selarong. “Janjinya sore ini bias ngalir, ternyata samopaui petang ini tidak,” ungkap Hadi lagi.
Kini warag Gowasari setengah putus asa. Warag hanya ingin kepastian pihak PDAM berniat memperhatikan kebutuhan air bagi warag Gowasari atau tidak mengingat pentingnya air bagi kami sehingga laporan kami yang berturut-turut tidak ditindak lanjuti. “Apalagi belum lama ini pihak PDAM menerapkan kenaikan tarip dasar air minum dengan berdalih demi kelancaran pelayanan dan naiknya biaya operasional, ini sangat memalukan,” jelasnya.
Kenyataan alain juag dirasakan warag di Perum Kasongan kecamatan Kasihan Bantul. Kepada METEOR, Irvan (29) warag tinggal di perumahan Jl Nuri nomor 260 Kasihan menyatakan hal yang sama. Menurut Irvan, di Perumahan Kasihan ini air PDAM keram tidak mengalir. “Seringkali saya adukan atasnama warag tapi jawabannya selalu sama, selalu ada perbaikan menajdi dalih,” kata Irvan. Di perumahan ini, bahkan warga jengkel karena seringnya air macet hinga berhatri-hari. “kalau pas macet sekitar empat sampai lima hari sering kami alami,” tambah Irvan.
Bahkan sehabis air PDAM mati, air yang keluar sangat kecil ini keruhnya minta ampun. “Kami di perumahan sampai jengkel, hingga akhirnya membeli air dari tangki karena tak kunjung aduannya di tindaklanjuti, tutur Irvan pada METEOR. Warga berharap petuga sPDAm bias mendatangi lokasi dan mekakukan pengecekan, termasuk warga di Perum Gowasari. (gun)

Tidak ada komentar: