Kamis, 24 April 2008

Densus 88-Anti Teror Obok-Obok Gunungkidul

Sepekan Sebelum Penangkapan Fais Purworejo

GUNUNGKIDUL – Sepekan sebelum kabar penangkapan Faiz warga Purworejo diduga anak buah Nurdin M Top oleh Detasemen Khusus 88-Anti Teror, Gunungkidul menjadi sasaran pertama diobok-obok pasukan elit ini. Sejumlah daerah ditempat yang diprediksi bakal menjadi tempat persembunyian sempat disasar pasukan berpakaian preman dan menggunakan mobil kijang untuk penyamaran ini.

Mbah Darso (68) warga Semanu Gunungkidul mengaku sempat bertemu dengan petugas pemburu Nordin M Top ini. Kepada Darso, beberapa petugas yang saat iotu mengenakan pakaian biasa (preman) hanya bertanya beberapa tempat di Semanu yang ditempati orang baru. Dengan menunjukkan beberapa ciri diantaranaya berjambang, lima petugas mengunakan mobil kijang ini diyakini sebagai anggota densus.

“Batin saya mengatakan yang saat itu saya hadapi adalah densus sepeti di berita-berita itu. Lima orang ini tidak ada yang bisa bahasa jawa dan semua bahasa Indonesia. Separti bukan wong jawa,” imbuh Darso kepada METEOR.

Pertemuan Darso dengan pasukan elit ini memang tidak lama. Tepatnya, Darso hendak ke sawah dan rombongan mobil ditumpangi lima orang ini berhenti untuk meminjam korek api. “Setelah saya mengaku tidak tahu menahu orang yang dimaksud itu. Mereka berpamitan dan sempat mengatakan bahwa orang itu sedang dicari negara untuk di tangkap karena gemar membunuh dengan bom,” ungkap Darso dengan kuatir akan ada apa-apa jika menceritakan kejadian yang dialami itu.

Densus memang gesit. Hal itu juga diungkapkan diakui Rudianto salah satu pedagang rokok yang sempat sejumlah yang diyakini anggota densus ini mampir untuk membeli rokok sekitar dua minggu dari kemarin. Kepada Rudianto, dua pembeli rokok yang berpotongan rapi jali ala polisi yang turun dari mobil kijang ini sempat menanyakan jalur tembus dari Jawa Timur ke Jogja.

“Saat saya iseng nanya kepentingannya. Orang itu hanya mengatakan tugas negara memburu sesorang gembong besar, malah dia mengatakan besok jika ada hasilnya pasti saya baru akan tahu siapa dirinya. Maaf tugas kami memang tidak boleh terlalu jujur,” kata Rudi menirukan lima petugas yang menolak kembalian uang rokoknya.

Terkait penangkapan Fais alias Abu Yasir bin Bar (27) diduga anggota jaringan teroris Noordin M Top oleh tim Detasemen 88 Antiteror, Selasa (22/4) dinihari, di Purworejo, Jawa Tengah, Kepala Kepolisian Daerah DIJ Brigjen (pol) Untung S Radjab memastikan Jogjakarta. “Penangkapan hanya di Purworejo saja. Tidak akan ada di Jogja,” kata Kepala Polda usai mengikuti sarasehan Polisi di Tengah Perubahan Sosial Masyarakat, Kamis (24/4), di Pendopo Probosutejan, Jogjakarta. Mengenai antisipasi untuk kemungkinan persembunyian anggota teroris di DIJ kepala Polda mengatakan pihaknya terus memonitor. “Ini kan jaringan. Kita tidak bisa merinci apa kegiatan,” katanya. (gun).

Tidak ada komentar: