Rabu, 07 Mei 2008

Sejak Proyek Lelang Sudah Janggal

Harusnya Standar Kapal Cilacap Bukan Standar Kapal Pantura
GUNUNGKIDUL – Dugaan ada konsiprasi antara dinas dan pihak rekanan dalam proyek pengadaan kapal untuk bantuan nelayan Pantai Sadeng kini menjadi bola liar. Tidak dipungkiri, kasus kapal di tahun sebelumnya juga pernah menyeret Mantan Bupati Gunungkidul Drs Yoetikno di kursi pesakitan lantaran proyek tidak melaui proses lelang namun tunjukan. Sumber yang dihimpun koran ini sejak proses lelang dua proyek pengadaan di Dinas Pertanian Perikanan dan Bappeda ini sudah janggal.

Data yang dihimpun METEOR dari berbagai sumber menyebutkan pengadaan tahun 2006 di Dinas Pertanian dan Perikanan (sekarang dinas ini sudah dipecah jadi dua dinas yakni Dinas Kelautan dan perikanan dan Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Holtikultura), pemenang proyek senilai Rp 700an juta ini jatuh ke bendera milik pengusaha bernama Nusantara Agung. Upaya merebut proyek dengan mendlosorkan harga ini berjalan mulus setelah dari tiga belas peserta, empat diantaranya milik Nusantara Agung.

Peserta lain yang dinyatakan tidak layak melaksanakan prosek pengadaaan kapal ini membenarkan pemenang tender ini membawa bendera tim sukses pasangan bupati. “Curangnya disitu. Panitian lelang takut dengan istilah nama tim sukses yang dibawa-bawa pemenang,” kata salah satu peserta lelang yang enggan disebut namanya dan memutuskan mundur karena lelang dinilai berlangsung tidak sehat.

Demikian lelang di tahun berikutnya yang berlangsung di Bappeda Gunungkidul pengadaan satu unit kapal senilai Rp 169.921.000 lelang harus diulang lantaran tiga peserta dinyatakan tidak memnuhi persyaratan. Dari semula Manggala Kusuma memenangkan tawaran harga senilai Rp 169.921.000,- sedang Putra Mulya Persada memenangkan senilai Rp 170.054.000,- dan Sumber Agung pemenang ke tiga seharga Rp 169.400.000,- dinyatakan batal oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Anik. Lagi-lagi bendera proyek yang diusung pengusaha bernama Nusantara Agung ini menjadi pemenang tunggal meskipun di lelang sebelumnya bendera ini tidak sebagai peserta lelang.

Kekuatiran peserta lelang akhirnya terjadi, CV Bhakti Nusa Pala sebagai bendera pemenang ini memesan rangka kapal (kasko-red) di Kalimantan yang dirakit dengan mesin kapal yang selanjutnya dirakit bukan berdesign Kalimantan, melainkan design cilacap. Dua produk ini berbeda dimana design cilacap dengan standar kapal pantai selatan, sedang Kalimantan hanya berstandar gelombnag pantura yang jauh lebih kecil dari laut pantai selatan di Pantai Sadeng.

Belum dapat diketahui alasan panitia pengadaan sekaligus panitia penerimaan barang untuk menerima kapal yang belum disertai surat ini. Keterangan sejumlah nelayan, kapal yang diterima nelayan Pantai Sadeng bernama Slamet masih ditemukan beberapa komponen kapal seperti box ikan dari fiberglas, dudukan mesin dan peralatan melaut berupa keker (tele). Terkiat dengan surat kelengkapan kapal yang sampai sekarang belum bisa dilengkapi hendaknya surat hanya bisa dikeluarkan dua Dinas Perhubungan yang teklah mendapatkan lesency yakni Dishub Pekalongan atau Tegal. (gun)

Tidak ada komentar: