Senin, 05 Mei 2008

Di Bantul Satu UN di Tahanan,

Di Gunungkidul Peserta UN Stress

BANTUL – Semangat mendapatkan pengakuan lulus sekolah nampaknya masih dimiliki seorang tahanan yang juga tercatat sebagai siswa SMPN III Bantul bernama Abrid Kurniawan (16). Remaja asal Dusun Bejen ini pagi kemarin masih tetap bersemangat mengerjakan soal demi soal di ruang tahanan Polsek Bantul Kota dengan pangawasan khsuus petugas.

Tercatat sejak tanggal 29 April lalu, Abrid harus mendekam di tahanan anak Mapolsek setelah nekad melakukan tindak criminal pencurian tabung gas di sekolahnya. "Saya optimis harus bias lulus bertemur dengan soal-soal ujian ini," kata Abrid kepada METEOR, siang keamrin.

Menurut Arbid, meski secara fisik dirinya harus terhalang jeruji penjara, namun dirinay tetap melakukan persiapan khusus menghadapi ujian negara ini. Arbid mengaku dirinya tetap belajar selama ditahan dengan bantuan ibunya Ny Maryati yang kerab mengantar buku pelajaran meski lampu penerangan di tahanan drasakan sangat menggangu karena cahayanya hanya remang-remang.

“Lampunya mas tidak terang sehingga mengganggu saya untuk mmebaca buku,“ keluh Arbit kepada METEOR. Dengan ditunggui guru bernama Nurani, Arbid terlihat serius mengerjakan soal demi soal. Pukul 09.30 dirinya bisa menyelesaikan 50 soal yang diujikan sejak pukul 08.00. "Ini pelajaran berat bagi saya mas. Saya menyesal mencuri tabung gas," tambah Arbid dengan wajah tertunduk.

Terpisah, Suwandi SIP anggota Komisi A DPRD Bantul yang memantau jalannya UN di SMPN 3 Bantul mengatakan relatif tidak ada hambatan. “Pantauan saya ke sejumlah pihak semua lancer,” kata Suwandi. Selain Arbit, menurut Suwandi terdapat satu siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta ujian bernama Yoga menderita kanker dan kini dalam perawatan medis.

Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk siswa SMP di Bantul relative berjalan lancar, Hingga berita ini ditayangkan ketidakhadiran sisswwa mengikuti unjian belum dapat dipastikan. Tercatat 10.993 anak yang tersebar di 117 SMP, SMP terbuka dan MTs masuk. “Hingga saat ini saya belum mendapatkan laporan dari Pokja-pokja mengenai daftar absent siswa," kata Sahari.selaku Kasubdin Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Bantul,

Sementara itu, UN tingkat SLTP di Gunungkidul juga berlajan lancar. Namun sejumlah siswa mengaku stress dengan soal-soal yang dianggap terlalu sulit. “Materinya sudah diberikan sih, tapi saya mungkin terlalu nervous sehingga malah kacau,” kata seorang siswi SMP Negeri II Wonosari.

Demikian dengan beberaap siswea di SMP daerah pinggiran, ternyata berpendapat lain. Sebab ada siswa yang mengaku sangat sulit mengerjakan soal yang diberikan. “Wah saya pusing. Soalnya memang hanya dikit, tapi mumut juga mikirnya,” kata Agus Setyawan siswa SMPN di Gedangsari. (gun).

Tidak ada komentar: