Kamis, 29 Mei 2008

Pemkab Didesak Eksekutif SegeraBersikap

Tarif Angkot dan Angdes Sudah Naik
WONOSARI – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul diminta segera mengambil tindakan menentukan tarif angkutan kota dan angkutan desa pasca kenaikan harga BBM yang berdampak pada sector transportasi public.
"Kami minta agar eksekutif segera membuat draf atau rencana ketetapan tarif angkutan dalam waktu dekat ini," kata Drs Budi Utama selaku anggota komisi B DPRD Gunungkidul kepada Harain Jogja, Minggu (25/5) kemarin.
Menurut Budi, draf itu sangat penting untuk menghindari pihak pengusaha angkutan maupun awak angdes dan angkot menentukan secara sepihak dan berdampak beban bebat masyarakat. "Paling tidak langkah ini menjadi prioritas eksekutif. Karena jika eksekutif tidak segera respon, kenaikan tarif dilakukan sepihak dan berdampak beratnya beban masyarakat," tambah politisi PDIP ini.
Fraksi PAN melalui Arif Setiadi SIP menyatakan hal yang sama. Pihkanya meminta agar kenaikan BBM yang berdamp[ak luas ini segera disikapai eksekutif dan membuat kebijakan-kebijakan yang menyangkut penetatapn tarif umum. "Kami menghimbau secepatnya dibuat draf tariff angkutan agar kondisi angkutan segera cepat stabil," kaat Arif.
Lebih jauh Arif menambahkan pihaknya telah mendapatkan banyak masukan dari awak bus dan pengusaha angkutan baik angkutan kota maupun angkutan pedesaan. "Kamisudah banyak masukan dari awak angkutan yang masih kebingungan dengan belum adanya tarif baru ini,"imbuhnya.
Terpisah, Slamet SPd selaku Ketua DPRD Gunungkidul selain berharap eksekutif segera membuat draf kenaikan tariff yang resmi, kalangan pengusaha angkutan dihimbau tidak menaikan tariff angkutan terlebih dulu. "Kami menghimbau agar pengusaha tidak membuat tariff sepihak dulu. Sebelum ada keputusan resmi dari pemerintah," kata Slemet. Kendati demikian, berharap agardalam upaya menyusun tariff angkutan melibatkan organda termasyuk pengusaha dan awak angkutan yang sudah membuat paguyuban," imbuh Slamet.
Sementara itu, Pantauan Harian Jogja, sejumlah jasa angkutan transportasi baik untuk Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), angkot dan angdes sudah secara inisiatif menaikan harga tariff angkutan. Awak bus ini mengaku mengaku menaikan harga tidak lebih dari Rp 500,- sampai Rp 1000,- dengan mempertimbangkan jarak yang ditempuh dan kenaikan harga solar dan bensin.
Supriyono anggota paguyuban awak angkot Jurusan Wonosari-Playen dan Wonosari Paliyan mengaku terpaksa menaikan tariff penumpang untuk mempertahankan agar armada angkutannay tetap bias beroperasi. Pihaknya mengaku tidak bias berbuat banyak selain menaikan harga tariff penumpang. "Kami menaikkan tidak lebih dari Rp 1000 dan hasilnya para penumpang sudah emmaklumi dan tidak keebratan," kaat Supriyono warag Trimulyo II Kepek Wonosari ditemui Koran ini kemarin.
Tri Budi salah satu anggota paguyuban angkutan pedesaan untuk jurusan Wonosari-Semanu menambahkan kenaikan tariff angkutan pedesaan ini dinaikkan secara insiatif awak angkutan dan pengusaha ini belum harga mencapai nilai final. "Kenaikan rata-rata seribu rupiah ini belum resmi diintern paguyuban agar semua tetap bias berjalan baik pihakpengusaha dan awak angdes. Dengan tariff semenatara naik Rp 1000 penumpang tidak ada komplain dari poenumpang,"kata warga Baleharjo Wonosari.
Parmin salah satu penumpang jurusan Wonosari- Semin mengaku tidak merasa keberatan dengan kenaikan tariff angdes. "Secara umum kit aharus memaklumi kalau BBm naik semua ikut-ikutan naik. Kenaikan tarif yang sifatnya masih belum resmi ini masih cukup wajar. Saya selaku pihak penumpang memaklumi kondisi ini," kata Parmin.
Demikian halnya dengan tariff AKDP jurusan Jogja-Wonosari mengaku sudah inisiatif untukmenaikan tariff penumpang. "Untuk semenatara kami menggunakan kesepakatan baik dengan anatar pengusaha bus dan awak bus termasuk dengan penumpang untuk tariff jurusan Jogja-Wonosari naik Rp 1000 sambil menunggu hasil tariff resmi pemerintah," kata Tukariyanto salah satu awak angkutan bus Siswantoro ditemui di kOmplek Termunal Wonosari.

Angkutan kota :
Wonosari – Playen : 3000 sekarang 3000
Wonosari – Paliyan : 3000 sekarang 4000
Wonosari – Banaran : 4000 sekarang 5000
Wonosari – Gosa : 5000 sekarang 6000
Angkutan Pedesaan :
Wonosari – Baran : 6000 jadi 7000
Wonosari – Ngrancah : 9000 jadi 10000
Wonosari – Munggi : 2500 jadi 3000
Wonosari – Semin : 5000 jadi 6000
Wonosari Ponjong : 4000 jadi 5000
Wonosari Karangmojo : 3000 jadi 3500
AKDP
Wonosari – Jogja : 5000 jadi 6000 (bus)
Wonosari – Jogja : 4000 jadi 5000 (minibus)
Sumber awak angkot dan Angdes di Termianl Wonosari, Minggu (25/5).

Tidak ada komentar: