Minggu, 01 Juni 2008

Karangtaruna Belum Wadai Anak Muda

Pengurus Karangtaruna Kabupaten Dilantik

Oleh Endro Guntoro

HARIAN JOGJA

WONOSARI – Pelantikan pengurus Karangtaruna Kabupaten Gunungkidul untuk masa bakti 2008-2013 memicu kekecewaan sejumlah kalangan masyarakat. Formasi kepengurusan baru dinilai tidak memberi posri dan kesempatan anak muda di Gunungkidul.

Bekti Wibowo Suptinarso selaku directur Lembaga Kajian dan Studi Sosial (LKdS) Gunungkidul mengaku kurang puas dengan formasi didalam Kepengurusan Karangtaruna Gunungkidul. “Bagaimana aturannya saya tidak tahu persis. Namun dari namanya saja harusnya itu porsi untuk anak muda bukan justru ditempatkan bukan anak muda di dalam strukturalnya,” kata Bekti dikonfirmasi Harian Jogja, Minggu (1/6) kemarin.

Penilaian serupa juga dinyatakan Ir. Imam Taufik politisi sekaligus anggota dewan. Menurut Taufik, Karangtaruna dibantun diatas pondasi dan nama anak muda. Untuk itu harusnya ada porsi bagi anak muda untuk duduk disana. “Apalagi orde saat ini ordenya anak muda yang harus didorong untuk partisipatif dalam segala bidang pembangunan bangsa dan negara. Kalau karangtaruna tidak melibatkan anak muda tidak komitmen dengan upaya mewujudkan cita-cita itu,” tegas Imam Taufik kepada Harian Jogja.

Kekecewaan itu tidak jauh berbeda dengan yang dialami aktivis Karangtaruna di tingkat pedukuhan. Melihat komposisi kepengurusan tingkat Kabupaten yang baru saja dilantik, Rosyid pengurus karangtaruna dusun Kepek I menilai penempatan pengurus Karangtaruna masih belum memuaskan. “Saja juga heran nama taruna yangberarti pemuda selalu menjadi bemper tanpa memberi kesempatan langsung kepada anak muda,” kata Rosyid yang menjabat pengurus karangtaruna di padukuhan Kepek I.

Salmon directur Center For Social Studies (CSDS) menilai sejak beberapa dekade karangtaruna tingkat kabupaten hanya dilahirkan bukan dari selektifnya kiprah dan aktivitas generasi muda ditengah masyarakat. “Pengamatan saya hanya jawilan dan berdasar koncoisme (pertemanan) saja.

Menilai struktural yang dipampang dalam kepengurusan baru ini, Salmon menilai pembentukan pengurus karangtaruna sudah gagal dan tidak memberi pencerahan bagi tuntutan jaman yang mestinya syarat dengan pembaharuan. “Ini semua muka lama jadi saja pesimis karangtaruna bisa membawa karangtaruna tingkat desa dan kecamatan bisa eksis,” sentil Salmon. Pihaknya menilai penting ada suatu perubahan diintern pengurus Karangtaruna yang terkesan menjadi corong tanpa menciptakan transparansi.

Pelantikan pengurus Karangtaruna tingkat Kabupaten itu sendiri dilangsungkan di Balai Desa Kepek Kecamatn Wonosari, Sabtu (31/5) kemarin. Karangtaruna Kabupaten terpilih untuk masa bakti 2008-2013 diketuai Agus Priyanto SH MM ini dilantik WakilBupati Hj Badingah.

Dalam sambutannya, ketua Karangtaruna Kabupaten Gunungkidul terpilih Agus Priyanto SH berjanji akan membawa Karang Taruna Gunungkidul sesuai dengan harapan masyarakat. ”Berbagai kegiatan akan kami fokuskan pada upaya pemberdayaan dibidang manajemen organisasi, usaha ekonomi produktif dan pelayanan kesejahteraan sosial,” kata Agus. Meskipun begitu, sebagai organisasi sosial yang menjadi wadah pengembangan generasi muda didesa selama ini telah melakukan berbagai kegiatan sebagai upaya untuk ikut menanggulangi masalah kesejahteraan sosial, terutama yang dihadapi generasi muda dilingkungan tengah masyarakat.

Alam kesempatan itu, Wakil Bupati Gunungkidul Hj Badingah menegaskan posisi karangtaruna harus terlepas kepentingan politik praktis. ”Tetapi sebagai wadah pembinaan, Karang Taruna harus mampu menanggulangi berbagai masalah yang kini dihadapi generasi muda dengan berbagai kegiatan diantaranya rekreatif, edukatif, produktif dan pelayanan sosial,” kata Badingah.

Ditambahkan Badingah tugas Karangtaruna tidak mudah mengingat sebagian harapan dan cita-cita bangsa ditaruhkan pada pundak dan semangat Karangtaruna sebagai pembina generasi muda. Sekedar diketahui formasi pengurus karangtaruna yangs empat dinilai mengecekan tersebtu dijabat Agus Priyanto SH MM sebagai ketua umum. Wakil ketua dijabat Heri Kriswanto, Sugeng Wibowo, Aris Suyanto dan Irfan Ratnadi.

Untuk posisi sekretaris dipercayakan Tri Harto dengan dua wakil Wakidi dan Shidik Purnomo Adi. Untuk bendahara dijabat Suyono dan Fransisca Romana sebagai wakilnya yang dilengkapi beberapa seksi dalam bekerja.





Tidak ada komentar: